Produk Allah swt bernama manusia memang unik. Klaim "The exelent Product" pun disandangnya berdasar lisensi Sang Produsen dengan jargon, Ahsani Taqwiim.
Salah satu feature keunggulan manusia dibanding produk sejenis flora dan fauna adalah manusia dibekali chip supercanggih bernama akal.
Selain fungsi akal yang bersifat multifunction bahkan unlimited function, Akal pulalah yang mendorong manusia ingin mengetahui segala hal. Menyikapi aplikasi produkNya, Allah swt menerapkan sistem Guidence dan controling.
Sistem Guidance teraplikasi melalui wahyu yang diturunkan kepada para Nabi dan RasulNya yang berujud syariat sesuai kondisi sosiogeografis dan kultural dimana produk "manusia" berada.
Sedang controling, meskipun line koneksinya sama, yakni wahyu, Allah swt memasang sistem yang akan bekerja dan bersifat otomatis. Allah swt menggunakan bahasa "ilham" untuk koneksi pada sistem ini.
Oleh karenanya, dengan sistem Guidance, Allah swt pernah membenamkan informasi kepada akal manusia bahwa suatu saat akan terjadi kehancuran yang luar biasa sebagai akhir dari kehidupan dunia, hari kiamat.
Akal manusia pun merespon dengan cepat informasi itu. Akal yang berdasar logika akan selalu me"ngompori" manusia untuk mencari-cari tahu tentang hari akhir sampai dahaga "masuk akal" terobati.
Untuk mengimbangi kinerja akal yang cenderung "liar", Allah swt membenamkan soft ware yang disebut hati. Piranti lunak inilah yang diharapkan mampu menjalankan fungsi Controling terhadap akal yang merupakan hard ware dalam produk super canggih bernama manusia. Hati pulalah yang berfungsi sebagai server, yang menerima dan menterjemahkan bahasa ilham kepada manusia.
Dengan tekhnologi "fitrah" (kesucian) yang integrated pada hati, fungsinya tak akan lekang oleh waktu dan akan selalu aktif selama manusia masih hidup.
Terkadang manusia lupa, meski canggih dan multifungsi, kapasitas akal tetap ada batasnya. Hati-lah yang kemudian mengambil "peran" dalam situasi over load tersebut. Bila soft ware di instalasi dengan hal-hal yang baik, maka ia akan menuntun manusia ke jalan yang fitrah.
Sebaliknya, ia akan menuntun ke jalan yang gelap bila tak diprogram dengan baik, sehingga yang akan terjadi adalah human eror. Bentuknya macam-macam, mulai yang paling ringan, stress atau frustasi, sampai yang paling berat gila atau matot (mati total, mendadak).
Maksud awalnya dan sampai kapanpun, Allah swt hanya ingin memberitahukan saja kepada manusia bahwa hari kehancuran akan terjadi. Dia secara sengaja mengaburkan kapan pastinya kiamat itu terjadi.
Meski manusia telah tahu bahwa terjadinya kiamat sengaja "dikaburkan" oleh Allah swt, akal manusia tak jemu-jemunya melakukan searching tentang hal itu.
"Mengaburkan", sebab Allah swt melalui lisan Nabi saw hanya memberi bocoran tanda-tanda terjadinya hari pembalasan tersebut. Namun, pastinya Allah swt yang tahu.
Simak, Qs. Muhammad (47) : 18, "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?
Justru, ketidakjelasan itu "baik" untuk manusia. Dapat kita bayangkan, bila Allah swt secara blak-blakan sharing kepada manusia kapan pasti kiamat akan terjadi. Dapat dipastikan, semua manusia akan berjuang dan berlomba untuk mempersiapkan bekal menuju akhirat nanti.
Dengan demikian, grand project Sang Creator, Allah swt bakal gagal. Sebab, akal sebagai piranti keras yang denganya manusia dapat menentukan pilihan hidupnya sendiri, taat atau tidak taat, shalih atau thalih, malfunction alias tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.
Simak, Thaha (20) : 15-16 : "Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan. Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang menyebabkan kamu jadi binasa".
Disinilah letak pentingnya wahyu yang terangkum dalam kitab suci. Sekali lagi, Dengan akal, manusia diberi pilihan antara berpegang pada kitab suci yang berujung selamat atau sebaliknya melepas kitab suci dan berakibat celaka.
Wajar, bila hampir setiap masa kenabian, pertanyaan tentang hari kiamat tak pernah usai. Sampai masa akhir kenabian, zaman nabi Muhammad saw dan sampai kapanpun, pertanyaan serupa masih akan terjadi.
Bahkan, di abad modern ini, isu hari kiamat kembali mengemuka dan menjadi buah bibir manusia seantero jagad. Simak ayat berikut, Qs. al A'raaf (7) : 187, "Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Redaksi asli yang perlu digarisbawahi pada ayat di atas adalah "la yujalliiha liwaqtihaa illa huwa". Bentuk kalimat ini menggunakan itstisna' atau pengecualian.
Dalam studi gramatikal arab, ketika sebuah pernyataan menggunakan bentuk itstisna, maka mengandung penekanan makna yang dalam terhadap pengecualian tersebut.
Perhatikan contoh berikut, Allaahu ilahun, artinya Allah adalah Tuhan. Kalimat ini masih mengandung pengertian bahwa bisa jadi selain Allah swt masih ada Tuhan yang lain.
Berbeda bila diungkapkan Laa Ilaaha Illallaaha, artinya tiada Tuhan selain Allah. Nah, kalimat ini menegaskan benar-benar tidak ada Tuhan selain Allah swt, hanya Dia semata.
Kita kembali kepada redaksi ayat di atas, Laa Yujalliiha li waqtihaa illa Huwa. Dari sini, saya yakin Anda sudah paham. Benar, tidak ada siapapun yang dapat mengungkap kapan terjadinya hari kiamat itu kecuali Dia, Allah swt.
Ayat di atas ditegaskan lagi oleh Allah swt pada ayat lainnya, simak Qs. Al Ahzaab (33) : 63, " Manusia bertanya kepadamu (muhammad) tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya."
Dan juga pada ayat-ayat berikut, Qs. Lukman (31) : 34, "Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Qs. Fusshilat (41) : 47, "Kepada-Nya lah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.Dan tidak ada buah-buahan keluar dari kelopaknya dan tidak seorang perempuan pun mengandung dan tidak (pula) melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Pada hari Tuhan memanggil mereka: "Di manakah sekutu-sekutu-Ku itu?"; mereka menjawab: "Kami nyatakan kepada Engkau bahwa tidak ada seorang pun di antara kami yang memberi kesaksian (bahwa Engkau punya sekutu".
Qs. Az Zukhruf (43) : 85, "Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nya lah pengetahuan tentang hari kiamat dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".
Dengan banyaknya ayat yang menegaskan bahwa perkara hari kiamat itu hanya Allah swt yang tahu, melalui perangkat studi ilmu asraarut tikraar fil Quran (rahasia pengulangan dalam Al-Qur'an), menyiratkan kepada kita beberapa hal, diantaranya :
Pertama, pertanyaan tentang hari kiamat itu akan selalu ada sepanjang zaman sampai haari kiamat benar-benar terjadi. Sebab, semakin sesuatu itu kabur dan samar, manusia, dengan rasa ingin tahunya yang besar, akan melakukan segala upaya untuk mengungkapnya.
Kedua, menandaskan sifat dasar manusia yang cenderung "bandel" dan "susah" menerima informasi meski benar adanya. Mungkin, software-nya perlu di install ulang untuk mengeliminir virus-virus yang mengganggu kinerjanya.
Program yang harus diinstall adalah menjalankan perintah Allah swt dan Nabi saw serta menjauhi laranganNya. Adapun antivirus-nya adalah membaca dan menelaah kitab suci, Al-Qur'an.
Ketiga, bukti kasih sayang Allah swt kepada manusia. Dia tak akan jemu-jemunya mengingatkan manusia melalui firmanNya. Dengan "ghaib"nya hari kiamat, celah bagi Iblis dan kaki tanganya untuk menggoda manusia masih terbuka. Tentu, targetnya adalah manusia yang lalai dan lemah imannya. Sehingga, Allah swt masih merasa perlu untuk mengingatkan manusia secara berulang-ulang.
Kalaupun nanti, 2012, terjadi malapetaka, apapun itu, namun tidak sampai kiamat, bukan berarti mama lauren dapat menerawang dan mengetahui apa yang akan terjadi.
Seperti diketahui, Jin, sebagai core produk manusia, dengan spesifikasi yang berbeda, dengan kemampuannya menembus ruang, memiliki kebiasaan buruk.
Kebiasaan itu adalah mencuri informasi yang ber-level Top Secret. Yaitu, tentang takdir manusia dan alam ini. Namun, kebiasaan itu tak dapat lagi dilakukan setelah nabi Muhammad saw terlahir di dunia ini.
Simak, Qs. Al Jin (72) : 8-9, " dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang (setelah risalah Muhammad saw) barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)."
Dengan kata lain, lahirnya Muhammad saw merupakan moment yang membawa sial bagi Iblis dan anak turunnya. Sebab, senjata ampuh menggoda manusia, mengiming-imingi informasi sesuatu yang akan terjadi dan kemudian di tukar dengan keluarnya manusia dari jalan tauhid, hilang dan sirna.
Memang, entah kenapa, bagi manusia, mengetahui apa yang akan terjadi merupakan sebuah kebanggaan luar biasa. Atau bisa jadi bekal kesombongan dan kecongkakan dirinya.
Adapun, jikalau informasi yang mereka berikan kepada manusia menjadi kenyataan, bukan lantaran mereka, para jin, mengetahui akan apa yang bakal terjadi. Melainkan, sekali lagi dengan kemampuan mereka, mereka dapat membaca gejala alam ini lebih dahulu dari pada manusia.
Bila manusia, khususnya di Indonesia punya BMG (badan meteorologi dan geofisika), mereka Jin juga punya lembaga sejenis, entah apa namanya, bahkan bisa jadi jauh lebih maju dan canggih.
Hal ini dapat ditengarai, betapa peradaban Jin lebih maju dibanding manusia. Mereka pernah membantu manusia mewujudkan peradaban yang maju, yakni pada zaman Nabi Sulaiman as. Mereka dapat melakukan apa yang tak dapat manusia lakukan saat itu.
Simak, Qs. Saba (34) : 13, " Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku)….".
Namun, sekali lagi, jin tidak akan pernah tahu apa yang bakal terjadi, termasuk kiamat, bila memang mereka, golongan jin, memberitahukan tentang kapan hari akhir itu terjadi.
Buktinya, mereka pun tak tahu, kala Sulaiman as, yang duduk mengawasi mereka (para jin) sedang bekerja, telah wafat, jikalau tongkat tempat Sulaiman as menyandarkan tubuhnya keropos dan putus di makan rayap dan tubuhnya tersungkur. Dengan kata lain, Jin, tidak mengetahui tentang sesuatu yang akan terjadi, dalam hal ini ajal.
Akhir kata, Allah swt berfirman, Qs. An Naazi'aat (79) : 42, "(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya?. Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit).
Ayat tersebut mengandung pesan, tak penting buat kita meributkan kapan pastinya hari kiamat terjadi, bahkan terlintas dalam pikiran kita pun sebaiknya, tidak!.
Yang terpenting untuk kita adalah mempersiapkan bekal sebelum kematian menjemput. Siapa tahu, sebelum 2012, ajal kita telah terlebih dahulu tiba. Irham Lana Ya Rabb, Wallaahu A'lam…
H.M.Ziyad Ulhaq. SQ. MA.
Direktur Abjad Fondation Lembaga kajian Al-Qur'an, Keislaman dan Pengabdian Masyarakat Pamulang, Tangerang, Banten.
10 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
13 komentar:
salam sahabat kita memang harus meyakininya bahwa kiamat itu akan datang dankiamat itu hanya allah yang tau kita
jgn pernah percaya ramalan...cuman Allah yang tahu kapan terjadinya kiamat...Nabi sendiri tidak pernah tahu kapan terjadinya kiamat tersebut
Maha Suci Allah dengan segala firman-Nya.
Subhanallah...
Kita memang harus wajib percaya dan yakin bahwa KIAMAT pasti akan datang.
Namun untuk mempercayai dengan ramalan-ramalan dan teori-teori dari manusia bahwa kiamat bisa ditentukan,, akan berimbas kepada kemusyrikan,,
jangan cepat banget kiamatnya..aku masih banyak yang belum.nikah belum,dll
kalo iya..tunda dulu..setelah aku bisa semuanya. hahahahhahahha
sesungguhnya ALLAH lebih mengetahui sesuatu yang tersembunya dan yang nyata..
Allah yang Maha tahu segalanya
Lengkap banget nich infonya,memang sebagai manusia kita wajib percaya akan datangnya hari kiamat.Namun kalau hari kiamat itu hanya di ramalkan oleh kaum manusia waduhhhh kok aku ngga percaya sama sekali karena itu rahasia Alloh Swt semata..Seperti Maut,Rejeki Dan jodoh hanya berlomba lomba ke arah kebaikanlah dan banyak beramal yang bisa jadi kendaraan kita kelak saat kiamat datang.
Salam Damai Indonesia
Indo15 With Acatrazz
P E A C E
kiamat pasti terjadi , kapan waktunya? itulah pertanyaan besarnya. dan kita harus mempersiapkan diri sebaik baiknya, membawa bekal yang baik pula. Salam
kiamat itu... hanya allah yg mengetahui kapan datangnya. manusia hanya bisa memprediksi. lagipula, prediksi tidak slalu bnar.
tahun 2012 insya allah bukan kiamat. di tahun itu mungkin hanya akan ada bencana yg besar.
siapa yang percaya tukang nujum tukang tramal maka sunggih ia telah tersesat
kita harus, tak bisa tidak, bahwa hari kiamat akan datang
dan kapan itu terjadi? jawabnya: hanya ALLAH SWT saja yang tau.
yang perlu kita siapkan adalah bekal untuk menyambutnya
kiamat adalah rahasia Allah SWA dan manusia tdk mungkin tau kapan
Posting Komentar